ONEBETQQ KULINER - Sebuah warung kopi di Pondok selalu ramai oleh kumpulan pria paruh baya. Mereka kongko di antara riuh rendah Pondok. Aroma kopi melesak memenuhi warung kopi, beradu dengan kepulan asap rokok dan suara tawa sekumpulan pria keturunan Tionghoa di Padang, Sumatera Barat Agen Domino 99 Terpercaya
Pondok adalah 'China town' milik Kota Padang. Di tempat itu, orang-orang peranakan Tionghoa dan warga asli Padang saling bersenda gurau di depan satu-dua gelas kopi. Suasana hangat terasa.
Suasana hangat itu membuat Marco Lim, pria keturunan Tionghoa asal Padang, rindu bukan kepayang. Maklum, Marco telah meninggalkan Padang dan menetap di Jakarta selepas lulus sekolah menenangah.
Rindu yang tak menahan itu membuat Marco menyuntikkan Kopi Goh Leng dalam deret menu restorannya, Marco Padang di Pacific Place, SCBD, Jakarta.
Padanan 'Goh Leng' diambil dari nama sang buyut. Tak ingin merusak nostalgia, kopi benar-benar disiapkan ala warkop di kampung halamannya.
Kopi robusta disajikan dengan gaya Nanyang atau tradisi kopi yang dibawa perantau Tionghoa di Padang. Kopi yang sudah digiling, dididihkan bersama air dalam teko kuningan, baru kemudian disaring dengan saringan 'kaus kaki' dan disajikan bersama gula serta es batu. Saringan 'kaus kaki' merupakan alat penyaring berupa kain panjang serupa kaus kaki.
Kopi Goh Leng diracik dengan dasar kopi robusta yang diboyong langsung dari Padang. Di sana, kopi dipanggang secara tradisional. Cara ini membuat kopi tak sekadar memiliki cita rasa pahit, tapi juga menciptakan aroma khas serupa kayu dan sedikit asap.
Langgam aroma dan rasa ini bisa Anda dapatkan jika mencecap kopi hitam panas di Marco Padang. Kopi disajikan dalam cangkir besi di atas tatakan berbentuk kotak, bertemankan gula aren dan dua kudapan kue sagon.
Jangan anggurkan kue sagon. Kue ini bukan sekadar pemanis, tapi kehadirannya memberikan warna rasa tersendiri.
Sekilas, teksturnya tak berbeda dengan sagon yang banyak ditemui di Jakarta. Namun, perhatikan rasanya. Ada rasa gosong dan aroma asap yang tidak merusak suasana ngopi. "Ini sagon kami datangkan dari Padang. Makanya beda, kan?" kata Marco diiringi senyum, saat ditemui CNNIndonesia.com di restorannya, Kamis (11/7).
Sensasi ngopi yang berbeda juga bisa Anda nikmati dengan mencicip es kopi hitam. Minuman ini populer di kalangan peranakan Tionghoa. Di Marco Padang, es kopi hitam tersaji bak wine. Penyajiannya dipilih menggunakan gelas tinggi.
Bagi Anda yang tak begitu menyukai sensasi pahit kopi, ada es kopi susu yang bisa dijadikan alternatif.
Tak lengkap rasanya jika kopi disajikan tanpa kudapan. Salah satu kudapan berat yang disediakan Marco Padang adalah martabak asli Padang yang langka. Konon, populasi penjual martabak di Padang kian punah. Kini, hanya ada satu penjual yang masih setiap menjajakan martabak di Padang.
Martabak Padang agar berbeda dengan umumnya. Martabak ala Padang lebih mirip dengan sajian creepe. Renyah terasa saat gigi mulai mencacah bagian pinggir martabak. Dilanjutkan oleh tekstur empuk pada bagian tengah.
Ada dua pilihan martabak yang disajikan. Salah satunya Marco berkreasi dengan martabak pandan keju srikaya. Sementara untuk pilihan yang lebih autentik, Anda bisa mencoba martabak asli Padang yang diisi oleh parutan kelapa. Manis dan gurih terasa dalam satu gigitan.
Selain martabak, kudapan lain yang tak boleh dilewatkan adalah pisang panggang Padang yang umum ditemukan di Bukittinggi. Sepotong pisang raja dibakar untuk kemudian ditekan hingga gepeng. Saat disajikan, pisang diberi topping campuran parutan kelapa segar dan gula aren.
Kehadiran pisang panggang membuat agenda ngopi terasa pas. Perpaduan rasa pahit kopi robusta bersatu dengan manis pisang panggang.
Marco Padang tak hanya menyajikan kopi dan deretan kudapan, tapi juga jajaran makanan berat yang bisa mengisi perut Anda yang kelaparan. Sederet sajian makanan Padang disajikan Marco dengan bahan-bahan yang sebagian besar didatangkan langsung dari Padang.
Ada seporsi nasi Padang yang terbuat dari beras Solok dilengkapi sayur kapau, kuah rendang, serta lauk pauk pilihan. Ada pula barramundi panggang pacak alias ikan kakap yang dipanggang dengan bumbu khas Padang dengan cabai merah yang mendominasi.
Mulai dari Kopi Goh Leng, deretan kudapan, hingga ragam pilihan makanan Padang ini bisa dinikmati di restoran yang terletak di lantai 5 Pacific Place, SCBD, Jakarta. Dengan kisaran harga Rp18 ribu hingga Rp160 ribu, Anda akan dibawa kongko dan ngopi ala orang Padang peranakan Tionghoa.
Home »
» Kopi Goh Leng dan Langgam Nostalgia Padang Peranakan
No comments:
Post a Comment