Kini Dikelola oleh Generasi Ketiga
Restoran legendaris ini telah berdiri semenjak tahun 1925, jauh sebelum Indonesia merdeka, didirikan oleh kakek dari Pak Tjokro, pewaris Wong Fu Kie. Dahulu tempat makan ini berlokasi di jalan raya yang terdapat trem, kemudian pindah ke tempat yang sekarang sejak 1970an. Tanpa memasang iklan pun, restoran ini selalu didatangi pengunjung setiap hari. Walau memang tidak mudah menemukan Wong Fu Kie yang terletak di dalam gang kecil ini.
Bawang Putih Andalan Kuliner Khas Hakka
Orang Hakka merupakan penduduk yang banyak tinggal di daerah Tiongkok bagian selatan. Kuliner Hakka memiliki rasa cenderung lebih gurih nan netral, maksudnya tidak terlalu menyengat rasanya. Menurut Pak Tjokro, masakan orang Hakka mengandalkan bawang putih dan tapai ketan. Sehingga boleh dibilang, penganan ini dapat diterima oleh semua kalangan. Rata-rata Chinese food yang ada di Indonesia, diolah dengan cara khas Hakka.
Perjuangan Menemukan Lokasi Wong Fu Kie
Wong Fu Kie tersembunyi di dalam gang kecil, tanpa papan nama. Membutuhkan perjuangan menemukan restoran otentik Hakka ini. Sang pewaris telah memberikan tanda menuju restoran ini di beberapa titik di area Glodok. Bisa ditelusuri dari Jalan Perniagaan Timur, Glodok kemudian menyusuri gang kecil sampai menemukan bangunan bernomor 22. Di kawasan ini berderet bangunan tua seperti setting dalam film lawas, termasuk resto Hakka ini. Begitu masuk ke dalam, akan disambut dengan beberapa ornamen khas Tiongkok. Seperti tulisan Wong Fu Kie dalam tulisan China klasik.
Menu Andalan Wong Fu Kie
Salah satu menu yang direkomendasikan untuk disantap di sini adalah Mun Kiaw Mien, bakmi ditambah sayuran dan daging ayam, babi, atau seafood. Disajikan tidak kering maupun berkuah, hanya sekedar basah. Kalau istilah bahasa Jawa nyemek-nyemek. Selanjutnya Wong San Fumak, alias belut berbalut tepung digoreng kering. Dihidangkan dengan sayur kailan dan saus khas Hakka yang terbuat dari tapai hitam. Kalau ingin mencoba masakan lainnya ada Pa Cam Kee, dada daging ayam rebus disajikan dengan minyak dan taburan bawang putih goreng. Cukup sederhana namun tekstur dagingnya lembut dan juicy, dengan cita rasa gurih yang pas.BANDAR Q
Tempat makan legendaris dengan kuliner khas memang tidak pernah ada matinya ya, seperti restoran Hakka yang telah diulas di atas. Selalu saja ada penikmatnya yang rela menyusuri gang kecil demi menyantap kuliner otentik yang tidak mudah ditemukan di tempat makan lain. Apakah Teman Traveler sudah pernah menjajal penganan di Wong Fu Kie?
No comments:
Post a Comment