Home »
kuliner terbaru
» Kuliner Khas Pontianak yang Menarik untuk Dicoba
Kuliner Khas Pontianak yang Menarik untuk Dicoba
ONEBETQQ KULINER - Dalam rangka apa ke Pontianak?” Selama 4 hari keliling-keliling naik ojek online, selalu ditanya seperti itu. Jawabannya simple aja “Mau wisata kuliner di Pontianak!” Hehe….memang image ‘makanannya enak-enak’ itu sangat melekat di kota Pontianak. Banyak makanan non-halal di Pontianak, tapi banyak juga makanan halal yang tidak kalah enaknya di Pontianak.Agen Domino 99 Terpercaya
1. Chaikue
Chai kue (atau sering juga disebut choipan) memang jadi salah satu makanan yang paling khas di Pontianak. Chai Kue sendiri dibuat dari adonan tepung beras (dicampur sedikit tepung tapioka) tipis yang dalamnya diisi dengan berbagai macam sayuran. Ada 2 jenis penyajian chaikue, yaitu digoreng atau dikukus. Karena ini memang makanan khas Pontianak, ada banyak penjual Chaikue di seluruh kota Pontianak. Kami sempat menanyakan lewat twitter, chaikue manakah di Pontianak yang jadi favorit.
Dari hasil riset dan tanya-tanya, akhirnya kami memutuskan untuk mencoba Chaikue Parwasal (disebut juga Chaikue Tian Melly / Chaikue Siantan) yang lokasinya agak jauh di Siantan. Sekalian nyoba naik ferry nyebrang Sungai Kapuas, pagi-pagi kami menuju Gg. Parwasal di area Siantan di seberang sungai. Tempatnya memang kelihatan banget bernuansa lawas. Rumah model tua dengan halaman depan di atas selokan yang dipermak jadi area makan. Mereka jualnya chaikue kukus dengan 5 pilihan isian: bengkoang, kacang, kucai, rebung, talas ungu. Semuanya enak karena terasa sangat fresh. Tapi kayaknya favoritnya bengkoang dan rebung karena teksturnya lebih renyah.
2. Bakmi Pemangkat (non-halal)
Haha…ini makanan pertama yang saya makan di Pontianak. Waktu itu Adam belum datang, jadi saya pilih makanan yang tidak terlalu aneh biar Adam ga ngerasa “eh koq gw ga diajak makan ini?” Ternyata….enak banget!!! Jenis makanannya sih biasa aja, bakmi kering (yamien) dengan berbagai topping dam kuah bening. Di Bandung juga banyak toh yamien? Tapi di sini mie-nya kecil-kecil (my favorite!!) dan lebih renyah teksturnya. Rasanya gurih asin dan yang paling saya suka, toppingnya ada banyak macam.
Kalau di Bandung kan biasanya toppingnya standar, daging cincang atau daging ayam suwir. Bakmi Pemangkat ini pake topping babi merah (chasiu), udang, babi cincang, baso ikan, kulit babi, pangsit rebus, toge, baso ikan goreng. Kuahnya ga terlalu tawar, kerasa banget seledrinya. Ada potongan garlic dan kacang tanah.
3. Kwecap Veteran (non-halal)
Ini juga jadi salah satu yang kami cari karena jarang ditemukan di luar Pontianak. Kwecap ini disajikan dalam 2 mangkuk. Satu mangkuk berisi kwecap (agak mirip kwetiaw tapi lebih lebar dan bergulung) dengan sedikit kuah kental dan taburan bawang putih goreng di atasnya.
Satu mangkuk lagi sup bening yang isinya campur-campur, ada kembang tahu, baso daging cincang kecil, tahu goreng, kacang tanah, paria, daging kering, kulit babi, telur puyuh, pork ribs (tanpa tulang) dan irisan daging rebus plus taburan bawang putih kering.
Kami sengaja tidak pakai jeroan, tapi kalau mau komplit pakai jeroan bisa pakai hati. Cara makannya: kuah sup dicampurkan ke mangkuk kwecap jadi tidak seperti makan sup daging karena ada kwecapnya. Rasanya gurih banget dari kuah kaldunya.
4. Bakmi kepiting Oukie (non-halal)
Waktu tanya makanan apa saja yang recommended di Pontianak, banyak yang menyarankan untuk coba Bakmi Kepiting. Rupanya ada beberapa yang jual bakmi kepiting di Pontianak. Setelah riset sana-sinim kami memutuskan untuk mencoba Bakmi Kepiting Oukie.
Bakmi Kepiting Oukie ini lokasinya bukan di pusat kota seperti Jalan Gajah Mada, tapi sepertinya paling populer untuk urusan bakmi kepiting. Waktu kami di sana kami lihat banyak banget pengunjung yang sepertinya sudah jadi langganan tetap.
Seperti judulnya, bakmi kepiting ini adalah bakmi yang toppingnya pake daging kepiting. Tapi daging kepitingnya dikit banget sih, cuma secuil. Mungkin karena kepiting mahal ya. Tapi selain suwiran daging kepiting masih banyak isi toppingnya: Baso ikan kecil 4 butir, telur, baso ikan kotak-kotak tipis, baso kepiting, pangsit goreng dan babi kecap. Karena ada babi kecap makanya bakmi kepiting ini jadi non-halal. Kalau tidak mau pakai mie kuning, bisa diganti pakai kwetiaw. Recommended!
5. Nasi Campur Akwang (non-halal)
Di Bandung juga ada nasi campur seperti ini. Tapi penasaran aja katanya nasi campur Pontianak agak beda style-nya. Nasinya pakai nasi putih biasa (bukan nasi hainam) dan toppingnya pakai casiu (BBQ pork), samcan, lapciong (chinese sausage), ayam dan setengah potong telur kecap. Di pinggirnya ada potongan sayur asin dan irisan timun (tawar, bukan acar).
Yang bikin beda dengan nasi campur Bandung, di Pontianak nasi campurnya disiram kuah kental bening. Lumayan sih jadi lebih enak makan nasinya. Karena kadang kalau cuma nasi putih dengan daging agak seret makannya, meskipun sama-sama ada tambahan semangkuk sup bening juga sih. Tapi seringkali sup beningnya tawar, jadi kurang nyambung sama nasi campurnya.
para Member setia Fansbetting,
ReplyDeleteuntuk kalian para pecinta permainan casino online
yang mungkin sedang mencari agen terpercaya dengan bonus rollingan yang besar
kami menyarankan kepada kalian semua para member setia kami
bahwa kami akan memberikan BONUS ROLLINGAN 0.70% untuk kalian semua
dan langsung otomatis masuk ke dalam id kalian,
jadi untuk kalian yang mau mencoba bonus ini dan ingin bermain di salah satu agen yang terpercaya
kalian bisa bermain bersama kami . fansbetting.com
* CLAIM NOW AND JOIN US *
Untuk keterangan lebih lanjut, segera hubungi kami di:
WA : +855963156245^_^
Ayo tunggu apalagi !!